RSS

Filsafat pengembangan Kurikulum 2013

19 Jun

kurikulum-2013-sd

Kurikulum merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai sarana untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum dikembangkan dari pedoman kurikulum yang telah ditentukan. Pedoman  ini akan digunakan sebagai penentu jalannya pencapaian tujuan pendidikan. Dalam hal ini yang dimaksud sebagai pedoman yaitu filsafat.

Pada dasarnya ada beberapa filsafat yang dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan kurikulum pendidikan. Filsafat tersebut antara lain: Filsafat perennialis, filsafat idealis, filsafat pragmatis, filsafat rekonstruktif, eksistensialis, dan filsafat realis. Tetapi dari beberapa filsafat tersebut, tidak ada satupun jenis filsafat yang dijadikan sebagai dasar pengembangan kurikulum 2013. Hal tersebut dikarenakan, dasar dari filsafat pengembangan kurikulum 2013 merupakan gabungan seleksi dampak positif terbaik dari semua filsafat diatas (filsafat prennialis, filsafat idealis, filsafat rekonstruktif, eksistensialis, dan filsafat realis). Dampak positif terbaik dari kelima filsafat tersebut kemudian terakumulasi membentuk suatu filsafat baru yang disebut sebagai filsafat eklektisisme.

Secara teori jika suatu kebaikan dikumpulkan menjadi satu maka akan muncul suatu kebaikan yang lebih besar. Tetapi hal tersebut tidak berlaku pada filsafat eklektisisme. Hal ini dikarenakan pada filsafat eklektisime, penggabungan dampak positif terbaik yang diambil dari kelima filsafat tersebut, tidak melihat bahwa hal-hal yang dipilih itu secara natural, fundamental, cocok dan dapat diintegrasikan. Tetapi penggabungan dari dampak positif terbaik dari kelima filsafat tersebut hanya sekedar digabungkan-gabungkan apa yang baik dan terkumpul menjadi satu kesatuan.  Jadi bisa dibayangkan jika dasar filsafat pengembangan kurikulum 2013 saja tidak jelas bentuknya bagaimana kurikulum pembelajaran dapat berjalan secara lancar ???

Menurut opini yang telah ditulis pak doni kusuma, pilihan filsafat eklektik tak lain adalah wujud kemalasan berpikir, simplifikasi persoalan, dan pilihan jalan pintas paling gampang. Filsafat eklektik dapat dijadikan sebagai jalan pintas rasionalisasi dan menghindar dari tanggung jawab ketika terjadi berbagai persoalan, yaitu mulai dari pilihan materi pengajaran, metode, sistem evaluasi, bahkan dalam eksekusinya. Sebab, semua hal bisa dijustifikasi dan dirasionalisasi melalui pendekatan eklektik.

Dari opini tersebut tampak dijelaskan bahwa filsafat eklektik hanyalah sarana untuk peringan tugas. Hal tersebut juga dibuktikan dengan isi SK dan KD kurikulum 2013 yang tidak jelas dan terkesan dipaksa-paksakan. Akibatnya akan terjadi problematika selama proses transfer of learning dari guru kepeserta didik. Jika suatu kegiatan pembelajaran terjadi masalah pada transfer of learning maka akan menyebabkan hasil belajarpun tidak akan membuahkan hasil yang maksimal. Akibatnya tujuan pendidikanpun gagal tercapai. Berdasarkan msalah-masalah yang ditimbulkan ketidaktepatan filsafat pengembangan kurikulum, dapat diambil kesimpulan bahwa sebaiknya sebelum dilakukan pemilihan dasar pengembangan kurikulum maka sebaiknya perlu ditinjau lagi terlebih dahulu seberapa siap potensi mental dari pendidik dan peserta didik  untuk menghadapi sebuah perubahan baru, serta seberapa kuat daya dukung lingkungan fisik pembelajarannya.

 

 
Leave a comment

Posted by on June 19, 2013 in Uncategorized

 

Leave a comment